"Dad, Why I was different?"

Aku seorang wanita berumur 20 tahun, dgn tinggi badan 173 dan berat 80, siapapun yg melihatku mereka akan tertawa, merendahkan, dan melupakan adanya hatiku, aku anak pertama dari 3 beradik, ayahku meninggal selepas aku lahir, aku belum sempat melihat wajahnya, dipeluk olehnya, dicium olehnya, apalagi utk mengenalnya lebih jauh, aku hanya mendapatkan cerita seadanya tentang dia, bukan dari ibu, nenek, kakak abang, saudara, melainkan orang lain, seorang sahabat ayah, ya memang hubungan antara keluarga ibuku dengan ayah dari dulu bukan hubungan yg harmoni, perjodohan yg menjadikan kerenggangan dalam keluarga ini, sahabat ayah bercerita tentang ayah, mengatakan betapa hari-hari yg bahagia ia nantikan utk kelahiranku, aku yakin ia sangat mencintaiku, menyayangiku, karena ketika aku lahir, ia tidak pernah membiarkan seseorang dengan tangan kotor sehabis memegang sesuatu kemudian ingin menyentuhku, ia begitu menjagaku.

20 tahun tepat aku dgn rasa kehilangan, dia tidak pernah hadir dalam mimpiku semenjak ia pergi, meskipun aku telah meminta kepada Tuhan tuk hadirkan dia dalam mimpiku, ya Allah yang aku miliki, satu-satunya yg mampu ingatkan aku kepadanya, yg dapat menjelaskan wajah-wajah samar dalam bayanganku, hanya satu lembar foto tua dengan setengah luntur di bagian wajah dan tubuhnya, pose tersenyumnya yg menjadi alasan mengapa aku mampu membentuk pribadi yang kuat, hingga saat ini aku masih sanggup tersenyum.

seseorang mengatakan dengan tawa kecil menjengkelkan 

"kamu hanya seorang gadis besar dgn mimpi yg besar, dan siapapun tidak akan menicintaimu 

dengan tulus, mereka hanya akan mengasihanimu"

perkataan itu masih terniang dalam fikiranku, setiap kata terasa menusukku, siapa yg harus aku salahkan? Tuhankah? merekakah? atau aku? aku tidak pernah minta menjadi gadis bertubuh besar dan mungkin utk sebahagian orang terlihat menakutkan. kadang aku menertawakan diri sendiri, ketika sudah habis kata utk membela, hanya mampu ikut tertawa bersama mereka, dalam benakku mereka-reka wajah ayah yg marah, melihat mereka tertawa dengan kata-kata yg menyakitiku, selintas aku berharap ayah ada disini, utk membelaku, utk menghapus air mataku.

ketika aku jatuh cinta, hal yg sama, seseorang berkata "maaf, kamu terlalu besar dan bukan taste aku," atau terkadang mereka seolah-olah menganggapku tak pernah ada, aku bukan hantu, aku bukan bayang-bayang, aku ada dan mencinta, bukan aku yg memilihmu, bukan aku yg mengarahkan jalan hidupku, namun cintalah yg membuatnya sampai dalam cerita ini. aku menyedari cinta bukan hanya mengajarkan banyak hal tentang hidup, namun cinta mengajarkan pula bagaimana untuk bisa mengukur diri.

apa harus menjadi cantik dan bertubuh langsing utk dapat dicintai seseorang? apa menjadi wanita dengan tubuh yg besar itu hina? ini dunia milikku, milikmu, milik mereka, dan milik kita, tapi mengapa aku merasa berbeza ?

apa cinta menjadikan raga sebagai berhala? apa sudah hilang kehidupan cinta yg mencintai kekurangan dan menjadikannya sempurna.

disini aku merasa hidup dalam lamunan mimpi, tidak akan pernah ada cinta yg mau bersanding denganku, tidak akan pernah habis lisan mencibirku, dan tidak akan pernah ada seseorang yg mengingat bahawa aku memliki hati, dan aku merasa benar-benar telah terbangun dan melihat betapa hina menjadi seorang gadis yg bertubuh besar.

bukan hanya seseorang yg belum pernah aku kenal yg menyadarkanku, tapi sahabat, orang terkasih, mereka pun ikut menyadarkanku. seorang sahabat berkata "sedar diri sikit, perempuan gemuk!! haduuhhhh sesek nafas ini! dan ketika aku berjalan mereka berkata, woooowww ada gempa bumi gempa bumi "

seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya berkata 

"wow besar gila! hey gemuk!! monssterrrrr!! "

seseorang terkasih berkata 

" maaf bukan tasteku, tasteku gadis dengan tubuh yg langsing"

ini sempurna !!ketika ayah pergi aku terbiasa dengan air mata, mencuba untuk kuat meski harus menipu banyak orang dengan senyumku, menyembunyikan kehancuran dalam siang hari, aku harus terbiasa karena semua ini masih akan berlanjut.

mungkin mereka merasa sempurna, sehingga dgn mudah tertawa dan mencibir seseorang, tidak mempedulikan bagaimana hatinya.aku hanya bisa diam, karena aku menyedari tidak banyak yg dapat aku lakukan, tapi bukan berarti aku diam, aku mencoba, dengan cara sederhana hingga yg sukar, namun aku masih seperti ini, tidak ada perubahan dalam apa adanya diri ini.

hal yg biasa ketika aku melihat beberapa gadis dengan tubuh ideal dengan pakaian yg sempurna dan paras yg cantik, aku merasa iri, merasa sakit di hatiku, sama ketika seseorang yg aku cintai bahkan tidak mau untuk mengenalku, lagi-lagi aku yg harus mengerti, karena tiada yg bisa aku andalkan, sekalipun itu sahabat karena lisannya tetap terkadang menyakitkan, Tuhan memberi dunia yg hening dalam kesendirian di antara kerumunan orang yang banyak, namun di dalam hening aku bukan berarti sendiri karena ada bayang-bayang ayah yang menguatkanku.

untuk sahabat : kita adalah cerita, bersama dalam janji, tidak saling menyakiti, namun terkadang semua terlupakan dalam waktu seketika, waktu yg entah membangunkan sadarmu atau tidak, waktu yg membuat lisan berkata dan meningglkan luka di hati, di benak, dan di jiwa, sahabat seharusnya menjelma sebagai melaikat tempat di mana semua kekuatan berada, ya tapi terkadang menjelma sebagai kehancuran, sahabat aku sangat mencintaimu, karena setiap kita bersama kita menciptakan satu cinta, namun biarlah jika terkadang cinta itu menikam dan bersembunyi di balik tawa, sahabat ketika aku tak lagi ada, sadarilah penyesalan itu dan jangan pernah ulangi lagim karena itu terasa begitu menyakitkan.

untuk seseorang yg tidak pernah aku kenal : bergegaslah tuk cari tempat dima semua cermin di pasarkan, atau berdirilah di atas air jernih, dan lihat dirimu, lihat apa yg kau miliki dan milik siapa, lihat aku, sentuh kulitku sentuh mataku, sentuh kedua tanganku, bukankah kita sama ? lalu apa yg menjadi alasanmu membedakanku ?

untuk seorang terkasih : Tuhan ciptakan cinta, menempatkan cinta tanpa satupun persyaratan yg berlaku dalam hukum cinta , namun begitu banyakah persyaratan utk bisa mencintaimu? hanya mencintaimu saja? karena keberanian untuk bermimpi terlau penuh ketakutan, dan haruskah menjadi seorang yg pantas dulu untuk dapat mencintaimu, hanya sekedar mencintaimu? apa rasa bangga terlalu besar hingga menutup kebaikan hatimu? apa aku harus menjadi cantik dengan tubuh yg sempurna untuk dapat mencintaimu dan membuatmu menganggapku? aku tidak pernah meminta kau untuk bagikan ruang di hatimu untukku, aku hanya ingin mencintaimu saja, dan membiarkan cintaku berlayar di sekelilingmu untuk menjagamu dari semua rasa kecewa yg akan membuatmu bersedih, karena aku menyadari sebuah kekurangan yg tidak akan pernah sanggup membawaku utk menggapaimu, kau terlalu indah untuk seorang aku

untuk ayah : hey cinta pertamaku, bagaimana disyurga? apa semua orang di sana menyayangimu?ayah banyak sekali cerita yg ku simpan untuk ku bawa nanti ketika Tuhan memanggilku, dan aku dapat bersamamu lagi, untuk membayar semua waktu yg terbuang dan menciptakan kenangan.

aku akan membuatmu bangga dengan semua ketegaranku. ketika mereka semua berkata "aku pergi bersama ayah, dan ayah membelikanku barang-barang yg aku mau', tapi aku berkata "ayah selalu pergi bersamaku, dan memberikanku sesuatu paling berharga yg hanya aku saja yg memilikinya, iaitu cinta "kemudian mereka berkata "hari ini aku mendapatkan ciuman ayah dan dipeluk ayah, lalu ketika aku menangis ayah menghapus air mataku" tapi aku berkata ''bahkan ayahku tidak pernah melepaskan kedua tangannya untuk memelukku, dan tidak pernah lengah menjaga air mataku'' aku berlajar dari sebuah kepergianmu dan rasa kehilanganmu, karena kau tidak pernah pergi dan meninggalkanku ayah.

terkadang lisan tak mampu membela, terkadang air mata tak mampu bicara, dan semua bersembunyi dalam diam terkadang tawa, ketika sebuah kata-kata menyakiti jiwa, dia, anda dan mereka terkadang tidak pernah menyadari dan temukan luka, maka jagalah setiap yg termiliki karena hati sering kali mengadu pada Tuhan, dan ia akan mengadili ! "